Ditulis Oleh: Munzir Almusawa | |
Thursday, 25 November 2010 | |
Senin, 22 November 2010 قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا تَقُومُ السَّاعَةُ، حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ،وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ، وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ، حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ، فَيَفِيضَ. (صحيح البخاري) Sabda Rasulullah saw : “Tiada akan datang hari kiamat hingga tercabutnya ilmu, dan terjadi banyak gempa, dan waktu terasa bergulir cepat, dan munculnya banyak fitnah, dan banyaknya perkelahian dan pembunuhan, hingga berlimpah pada kalian harta, maka harta ditumpahkan seluas-luasnya” (Shahih Bukhari) Assalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh, حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ Limpahan Puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Luhur, Yang Maha Menciptakan segala anugerah, dan berpadu segala anugerah terluhur Nya pada satu makhluk Yang Paling di Cintai Nya, Yang dengan mencintainya terbukalah kesempurnaan iman, yang pada setiap ucapan kalimat tuntunannya tersimpan rahasia keridhaan Allah, dan itulah anugerah terluhur, Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam Yang Allah utus sebagai pembawa dan pengenal iman, iman adalah kenikmatan terbesar bagi kita, dan Allah subhanahu wata'ala menerbitkan iman dengan Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai matahari penerbitnya, menerangi kita sebagaimana firman Nya subhanahu wata'ala : يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا، وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا “Wahai Nabi, Sungguh Ku utus engkau untuk menjadi saksi, saksi bagi setiap umatnya dan saksi bagi para Nabi yang terdahulu dan pembawa kabar gembira dan pembawa teguran dan sebagai penyeru kejalan Allah dengan izin Allah” (QS Al Ahzab 46) Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ “Katakanlah jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam), maka kalian akan dicintai Allah dan Dia swt akan mengampuni dosa dosa kalian, dan Allah itu Maha Mengampuni dan Maha Berkasih sayang” (Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam)” (QS Ali Imran 31).Allah palingkan semua orang yang ingin mencintai Allah untuk mengikuti Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kalian akan di Cintai Allah dengan mengikuti Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ “Dan diampuni dosa – dosa kalian” Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ أَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ، وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَآَمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ “Mereka yang tidak mau beriman kepada Sang Nabi maka terhapuslah seluruh amal – amal baik mereka dan mereka yang beriman dan beramal Shaleh, beriman dengan apa yang Ku turunkan kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau itu adalah kebenaran dari Tuhan pemilik mereka semua yang memelihara seluruh mereka manusia keturunan Adam” (QS Muhammad 1-2) Setiap detik didalam pemeliharaan Ilahi, pemandangannya, pendengarannya, lisannya, detak jantungnya, setiap nafasnya, yang semuanya berada didalam pemeliharaan Yang Maha Tunggal, ketika Allah mencabut satu darinya maka penglihatan tidaklagi bisa melihat kecuali dengan izin Nya, pendengaran tidak bisa mendengar kecuali dengan izin Nya, seluruh sel tubuh tidak akan berfungsi kecuali dengan perintah Nya, kecuali dengan instruksi Ilahi untuk terus berbakti kepada kita dan menopang apa yang kita inginkan baik dan buruknya dan kebaikan akan kembali kepada kita 10 kali lebih besar hingga 700 kali lebih besar dari kebaikan itu sendiri dan kejahatan akan kembali pula kepada kita satu kali saja, namun merugilah mereka yang berbuat kejahatan. Semoga Allah menjauhkan kita dari segala perbuatan yang jahat dhahir dan bathin, amin Allahumma amin. “ketika mereka para sahabat merasakan banyak yang berbuat dosa dan kesalahan, hati mereka gundah dan tidak tenang ingin mendapatkan pengampunan yang jelas dari Allah maka Allah swt berfirman menceritkannya : وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا “mereka berdatangan kepadamu (wahai Muhammad), lalu mereka mohon pengampunan dosa kepada Allah subhanahu wata'ala dihadapan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam memohonkan pengampunan dosa untuk mereka, (mereka itu yang datang kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan beristighfar mohon pengampunan kepada Allah di depan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam) akan menemui Allah menerima seluruh taubat mereka dan Allah akan berkasih sayang pada mereka” (QS Annisa 64) Allah menyambut mereka yang berdatangan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beristighfar kepada Allah subhanahu wata'ala dihadapan Rasulullah, kenapa Allah subhanahu wata'ala riwayatkan dan sampaikan kejadian ini di dalam Al Qur’an padahal itu jarang terjadi pada shahabah, Allah ingin kemukakan bagaimana mulianya kedudukan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dihadapan Allah “mereka itu ketika telah mendhalimi diri mereka sendiri, banyak diantara mereka yang merasa banyak telah berbuat dosa datang kehadapanmu wahai Muhammad, mereka berdatangan kehadapan Rasulullah lalu baru beristighfar kepada Allah karena mereka tau cintanya kepada Allah paling banyak ada pada Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, mereka tidak tau kemana lagi harus mencari maaf dan cinta yang lebih besar dari pada duduk didekat Muhammad Rasulullah untuk mendapat pengampunan kepada Allah” Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, Saudara saudariku yang di muliakan Allah, Ingatlah dimasa terdahulu jika Allah subhanahu wata'ala melihat umat Nabiyallah Musa yang telah jelas – jelas Allah tolong dengan terbelahnya lautan agar mereka selamat dari kejaran Fir’aun lalu Allah timpahkan lautan untuk menenggelamkan Fir’aun, lalu mereka masih juga berbuat maksiat kepada Allah. “Maka Ku angkat Gunung Tursina diatas kepala umat Nabi Musa, gunung itu diatas kepala mereka diangkat, mereka di perintah oleh Allah, dipaksa untuk berjanji setia meninggalkan dosa dan taat untuk bersujud kepada Allah subhanahu wata'ala, maka mereka sujud dengan takutnya, takut gunung itu runtuh diatas kepala mereka” Bukan Allah membuat ledakan kecil, atau awan panas, tapi gunung itu di angkat diatas kepala mereka, jika mereka tidak mau sujud akandi timpakan keseluruhan gunung itu diatas mereka dan hilanglah semua ummat itu. Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, Ummat Nabiyallah Daud alaihi salaam ketika sudah dilarang untuk tidak boleh mengambil ikan bernelayan di hari sabtu, namun masih juga mereka berbuat, maka Allah subhanahu wata'alaberfirman : وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ، “ketika mereka berkata (Kata Allah) orang – orang Quraisy, berkata ‘wahai Allah (mereka juga percaya kepada Allah, orang Quraisy musyrikin itu percaya kepada Allah juga, dan mereka percaya ada 360 tuhan berhala lainnya selain Allah subhanahu wata'ala) jika Muhammad ini membawa kebenaran buktikan dengan turunnya hujan batu untuk kami dan dengan datangnya siksaan yang pedih sebagai bukti bahwa beliau ini membawa kebenaran” (QS Al Anfal 32) Allah yang menjawab (Allah ceritakan ucapan itu) ketika mereka berkata : وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ، وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ “ketika orang – orang musyrikin Quraisy berkata ‘wahai Allah jika ini kebenaran dari Mu maka tumpahkan kepada kami hujan batu dan siksaan pedih, bukti bahwa Muhammad ini membawa kebenaran….” Lalu Allah meneruskan ayatnya : “Allah tidak akan menyiksa mereka musyrikin Quraisy selama engkau wahai Muhammad masih berada diantara mereka” (QS Al Anfal 32-33) Musyrikin Quraisy yang telah menantang Allah masih Allah tahan siksanya karena diantara mereka ada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Allah jelaskan : “Allah tidak akan menyiksa mereka dan tidak akan menurunkan azab atas mereka kalau engkau ada diantara mereka”Hadirin hadirat, padahal mereka layak mendapatkan bala dan azab, mereka menantang Allah kalau ini kebenaran turunkan hujan batu, tetap Allah tolak karena ada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam diantara mereka, Rahmatan lil’alamin Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, لَا تَقُومُ السَّاعَةُ، حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ،وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ، وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ، حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ، فَيَفِيضَ. (صحيح البخاري) “belum akan datang hari kiamat, kecuali tanda – tandanya adalah tercabutnya ilmu” Bagaimana tercabutnya ilmu ? Rasul bersabda di riwayatkan di dalam Shahih Bukhari dalam riwayat lainnya : “Allah subhanahu wata'ala mencabut ilmu, (bukan mencabut, langsung dari dada hamba – hambanya ilmu itu dari hati hambanya, Bukan !!!) akan tetapi Allah subhanahu wata'ala mencabut ilmu dari dunia itu dengan mewafatkan para ulama” Semoga Allah memanjangkan usia para ulama kita, “sampai satu wilayah tidak lagi tersisa ulama, maka mereka terpaksa mengambil orang yang tidak tahu apa – apa sebagai dianggap ulama maka mereka ditanya, mereka berfatwa semaunya, maka mereka sesat dan menyesatkan”(shahih Bukhari) Hadirin hadirat dalam riwayat lainnya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Hadirin hadirat ini ditanyakan oleh para sahabat dalam riwayat lainnya Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, Hadirin hadirat semoga hal itu akan semakin dekat amin Allahumma amin, diriwayatkan didalam riwayat yang tsiqah, ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berwasiat, diriwayatkan di dalam Shahih Muslim Rasul shallallahu 'alaihi wasallam mewasiatkan barang siapa yang kehilangan sesuatu, maka hendaknya dia berdo’a : اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَ ا “Wahai Allah berilah aku pahala atas musibah yang menimpaku dan gantikanlah dengan yang lebih baik” Hati – hati dengan lintasan pemikiranmu !!!karena lintasan pemikiranmu di lihat oleh Allah dan Allah bisa menentukan baik dan buruknya seseorang dengan melihat lintasan pemikirannya. Berkata Ummu salamah didalam hatinya : Maka beberapa tahun kemudian Ummu Salamah hijrah ke Madinatul Munawarah, lalu dia dilamar oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Ummu Salamah menjerit dan menangis. Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, Hadirin hadirat saat seseorang bertakbir “Allahu Akbar” hatinya kosong, dia mendapat pahala, namun ketika ia bertakbir “Allahu Akbar” 1 kali dengan ucapan penuh kerinduan kepada Allah, jauh beribu kali lebih indah dari pada orang yang mengucapkannya yang sama dengan niat yang berbeda. Hadirin hadirat semoga Allah meluhurkan hati kita dengan cahayanya, perindah hati kita dengan keindahannya. Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, Maka jagalah hati dan sanubarimu, dalam niat – niat dan cita – cita, selalulah bercita – cita dengan hal – hal yang luhur, maka Allah akan melimpahkan keluhuran. Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Di riwayatkan di dalam riwayat yang tsiqah ketika salah satu wanita Bani Dinar yang saat Rasul shallallahu 'alaihi wasallam pulang dari peperangan maka dikatakan kepada ibu – ibu itu : مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله...؟ (Rasulullah kabarnya bagaimana?) مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله...؟ (Rasulullah kabarnya dulu bagaimana?) Maka datang orang ketiga : مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله...؟ (Rasulullah kabarnya dulu bagaimana?) مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله...؟؟؟؟؟!! “Bagaimana kabarnya Rasulullah dulu???” رَسُوْلُ اللهِ فيِ عَافِيَةٍ كَمَا شِئْتِ (Wahai ibu Rasulullah dalam keadaan sehat wal’afiat seperti yang kau inginkan) دلني اليه....! “tunjukkan aku kepada Rasul, aku ingin melihat Beliau dulu supaya aku tenang bahwa beliau betul – betul sehat wal’afiat” يَا رَسُوْلُ الله، كُلُّ مُصِيْبَةٍ دُوْنَكَ جَلَل (أي صغيرة) “Wahai Rasulullah, semua musibah kecil asal kau sehat wal’afiat…!” Suaminya wafat, anaknya wafat, ayahnya wafat, kakaknya wafat, dia katakan “semua musibah kecil asal kau sehat wal’afiat wahai Rasul” Hadirin hadirat diriwayatkan di dalam Adabul mufrad oleh Imam Bukhari bahwa salah satu seorang sahabat, ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam wafat dia berkata : Di riwayatkan seorang ibu – ibu tua lanjut usia, ketika Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu lewat, Khalifah di masa lalu, pemimpin di masa lalu malam tidak tidur, keliling kerumah – rumah fuqara, keliling ke rumah – rumah dhu’afa, ke rumah – rumah orang susah , kerumah anak yatim barangkali ada rintihan tangis, barangkali ada yang kelaparan, barangkali ada yang kebutuhan maka dia lewat, rumah – rumah itu di ketahui, satu rumah di lewati Sayyidina Umar bin Khattab tau di situ ada seorang ibu – ibu lanjut usia yang sendiri sebatang kara tidak ada orang bersamanya di lewati oleh Sayyidina Umar bin Khattab mau di lihat apakah pelitanya hidup atau barangkali perlu di bantu untuk menghidupkan pelitanya, Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu'anhum, maka di malam hari itu iamendengar senandung do’a munajat dan tangis dari ibu tua itu, maka Sayyidina Umar mendekatkan telinganya “ jangan – jangan ibu – ibu ini lapar, kurang makanannya, aku harus membantunya” Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, أَلمَْ تَرَاهَا وَقَدْ مَدَّتْ خُطَاهَا، وَسَالَتْ مِنْ مَدَامِعِهَا سَحَائِبْ، فَهِمْ طَرَبًا كَمَا هَامَتْ وَإِلَّا فَإِنَّكَ فِي طَرِيْقِ الْحُبِّ كَاذِبْ Apakah kalian tidak lihat bahwa semua onta (sampai saat ini) yang mau menuju ke Madinah pasti onta – onta itu akan langkahnya di perpanjang ( melangkahnya lebih cepat, terburu – buru) ingin sampai ke Madinah, akan kalian saksikan semua onta kalau mau masuk ke madinah pasti mengalirkan air matanya karena mereka bergegas ingin cepat sampai ke Madinah. Fahamilah rahasia cinta kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam kalau tidak maka engkau berada kepada keadaan cinta yang dusta kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Hadirin hadirat yang di Muliakan Allah, النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ “Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu lebih patut kau dahulukan dari diri kalian sendiri, dan istri beliau saw adalah ibunda ibunda orang mukmin” (QS Al Ahzab 6) Demikian firman Allah dan Istri – istri Nabi adalah ibunda mu’minin, maka saat ayat itu turun Rasul berkata : Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, demikianlah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau berfikir bahwa beliau akan wafat, maka beliau berkata : Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Kenapa ? karena tidak mau pisah dengan para kekasihnya, kaum Anshar terkenal sangat cinta pada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, saat beliau datang THOLA’AL BADRU ALAINA bergemuruh dengan rebana menyambut kedatangan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Rasul yang terusir disemua wilayah,terusir di Makkah, di tempat – tempat lainnya, terusir di Thaif dan di tempat lainnya namun di Madinah di sambut dengan hangat Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, maka saat itu Rasul shallallahu 'alaihi wasallam tidak lupa cintanya kaum Anshar, yang selalu tidak ingin pisah dengan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Semoga Allah subhanahu wata'ala memuliakan kita sejiwa dengan pecinta sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda didalam riwayat yang Shahih dariImam ibn Katsir dalam tafsirnya bahwa “tiadalah seorang yang bersalam kepada ku kecuali Allah kembalikan ruh ku pada jasad ku sampai aku menjawab salamnya” Demikian hadirin hadirat berkata Imam ibn Katsir hadits ini memiliki kejelasan maknawiy bahwa bukan berarti tiap kali orang bersalam ruh nya Rasul masuk ke tubuhnya lalu menjawab, tapi yang dimaksud adalah Rasul itu setelah wafat dihidupkan kembali, dikembalikan ruhnya kepada jasadnya untuk menjawab semua salam umatnya yang tidak pernah berhenti setiap shalat, orang bersalam. demikian di barat dan timur Rasul shallallahu 'alaihi wasallam terus menjawab semua yang bersalam kepada beliau demikian beliau bersabda, namun hadits itu dimaksudkan untuk memuliakan orang – orang yang bersalam kepada beliau dan Allah subhanahu wata'ala telah berfirman: Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, salah seorang hamba Allah di dalam mimpinya ia melihat di majelis seperti ini di majelis ini orang – orang bersalam, jama’ah kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dengan qasidahnya maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam ditanyakan : عَلَيْكُمْ شَوْقِي وَرَحْمَتِي يا أهل الجلسة... “atas kalian cinta ku dan kerinduanku wahai hadirin di majelis ini” "kasih sayangku, dan rinduku atas kalian wahai yang hadir di majelis” lantas hamba Allah itu bertanya lagi : Hadirin hadirat demikian yang saya saksikan sendiri dan demikian indahnya salam terhadap Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau telah berkata : Hadirin hadirat kita semua insya Allah tidak terkecuali kumpul dengan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam kelak.Amin Allahumma amin ya Rabbal ‘alamin. فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ... Ucapkanlah bersama-sama يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. Kau lah pencipta Nabi Muhammad wahai Allah يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. Kau lah yang telah membuat Sang Nabi untuk menjawab salam semua yang bersalam kepadanya يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. Alangkah indahnya Engkau Wahai Allah, Alangkah indahnya ciptaan Mu Nabi Muhammad يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. Kami hampir tidak percaya, kami yang bersalam ini kepada Sang Nabi di rindukan oleh Beliau, di janjikan bersama beliau di telaga Haudh, hal itu hampir mustahil namun tidak mustahil karna Engkau wahai Yang Maha Dermawan ya Allah, tidak mustahil jika dari Mu wahai Allah يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. Tidak akan mustahil jika dengan kehendak Mu يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. Kami tidak melihat Nabi di dunia, pastikan kami berjumpa dengan beliau di akhirat, يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. Ampuni kami, yang lebih banyak memuji selain Mu dari pada memuji Mu, yang lebih banyak memuliakan selain Mu dari pada Mu, lebih banyak mengingat selain Mu dari pada mengingat Mu, Hadirin hadirat apakah kau kira tidak di pertanyakan kelak ?dihadapan Allah يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. Wahai Allah syafaati kami dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Di dunia dan di akhirat, di dunia dengan keberkahan dan kemakmuran di akhirat dengan bebas dari api Neraka dan Hisab, mustahil kami mendapatkannya kecuali dari Mu wahai Allah يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. Kami bertawassul kepada Nabi kami Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, agar engkau limpahi keberkahan di dunia, keluhuran di dunia dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, kemuliaaan di dunia dan di akhirat dan bebas dari api Neraka, hal ini mustahil kalau bukan dari Mu ya Allah يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. Wahai Raja Langit dan Bumi, wahai yang Maha Melihat lintasan pemikiran kami, beri kami kelezatan, kenikmatan, di dalam dhahir dan bathin lebih dari hari – hari sebelumnya dan tidak pernah sirna, berkesinambungan, hingga kami Menghadap Mu dan di hadapan Mu يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. Percepat datangnya kemakmuran, percepat selesainya gempa, percepat selesainya segala fitnah, percepat selesainya segala musibah, percepat terbitnya kemakmuran يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ Hadirin hadirat Yang di muliakan Allah, |
kecintaan pada Nabi s.a.w
Sunday, January 2, 2011
Posted by
Nurul Ashikin
at
5:20 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment